Sabtu, 15 Disember 2012

TEMUI AKU

aku menemukan
begitu banyak jalan
begitu banyak pilihan
begitu banyak bahagian

sedang hatiku telah memilih jalan
ke bahagian hatimu- selalu.
kerna kau adalah bahagian tersulit
yang ku kenal sebagai
suatu kebahagian.

moga nanti
ketika tuhan berkali-kali
dan waktu menyertai
hatimu datang menemukan aku
sebagai bahagiannya.







Ahad, 2 Disember 2012

Satu Tahun


hari ini Adra Muira setahun umurnya.
tidak dapat saya nyatakan besarnya hati saya memiliki ruang ini 
dan kalian yang ada didalamnya.

sadarlah saya,
saya sangat jauh dari yang dikatakan pemuisi, sangat jauh.
kalianlah yang mendewasakan saya dengan tulisan-tulisan yang baik.

mungkin tulisan saya begitu berkisar tentang cinta
tapi tidaklah semua darinya terkait dengan perasaan sendiri
lebih mudah saya katakan yang puisi cinta itu selalu lebih dekat
lebih mudah buat saya terinspirasi
sedangkan cinta itu sendiri luas definisinya bukan?

keinginan seorang anak kecil seperti saya;
semoga ada puisi-puisi saya pernah membuat kalian senyum 
bahagia
atau keduanya.


Terima Kasih :)




Sabtu, 1 Disember 2012

Lelaki yang takut mencintai


untuk lelaki yang takut mencintai,
disember ini aku ingin mengajarmu
mencintai aku atau dirimu
memilih berjuang dari pulang.

untuk lelaki yang takut mencintai,
cinta tak ingin menjadi alasanmu 
berperkerjaan bagus
berkuliah lulus
cinta hanya ingin menjadi alasanmu 
hidup bahagia selamanya
seusia tuhan ditubuhmu
sesederhana itu.








terima kasih november yang manis,
terbang denganku disember?



Rabu, 28 November 2012

Kepada AA


lelaki sederhana berhati bintang

tahun telah menginjak
dan hari ini tentang kamu
yang tumbuh sebagai cinta
dari hatimu selalu jatuh cahaya
hangat yang menyempurna malam
menghidupkan siang
mencukupkan aku

di depan
waktu akan mempermainkanmu
soal hidup
balada cinta
dan cita yang berkehendak

tegakkan pundakmu
usah menjadi yang lain
dari dirimu
kerna 
kamu sempurna menjadi kamu






***
27/11
Tuhan kan selalu mencintaimu!
Selamat Ulangtahun Kelahiran AA









Isnin, 26 November 2012

Syurga Buat Palestina





Langit palestina terang dengan senyum
Para bapa yang kerinduan
Kumpulan ibu yang tak resah
Menunggu jemputan tuhan
Setelah kian lama membangun ilahi
dengan batu dan hati.




Matahari pun melelehkan sinarnya
Buat palestina yang telah gagah
Membasuh luka dan darah
Dengan sapu tangan bunga
para ibu - ibu mereka.


Wahai anak anak tebing gaza!
Senyumlah sebesar hati
Kenapa masih kau iri kan kami?
Tuhan sungguh lebih tahu indahmu
Tenanglah,
Syurga sedang mempersiap pesta
menyambutmu.






moga ada doa-doa kita genangkan 
walau dalam cawan kopi didepan lappy.



Sabtu, 24 November 2012

Memilihmu


                    Bulan yang sedang separa,
                    bukan aku.
                    Awan barangkali putihnya abu-abu,
                    bukan ambisi untukmu.  
                      
                    Ketahuilah,
                    Bukan soal jarak yang memisahkan,
                    Bukan soal raga yang tidak ketemu,
                    Ini tentang hati yang akan tetap sama.

                    Apakah kau tahu bahwa rindu ini selalu 
                    memilihmu?







#PA yang selalu menginspirasi.



Rabu, 21 November 2012

Dengan Sederhana


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
                           
Seperti cinderella tanpa sepatu kaca,

Seperti pangeran tanpa kereta kencana,
                                     
Seperti dirimu yang mencintai aku apa adanya.







- PA





Isnin, 12 November 2012

KEAKUAN RASA


malam yang meminta-minta,
aku menulis rindu pada puisi lama,
tentang saat temu kita ;
            hujan petang itu,
dan kau yang menghangatkan.

lalu seluruh malam,
            abdi mengenangmu.

mengapa rindu diam-diam menjauh?
apakah waktu yang menjadi tua ;
            atau aku
    atau kamu
untuk tak lagi bicara 
                 tentang asmara.








Ahad, 4 November 2012

KURNIA


Sudah tahun dua puluh satu ;

Segala syukur buat-Nya.
untuk kurnia
Emak-Ayah yang amanah menjaga saya,
kakak,
       abang,
            adik,
                   dan keluarga besar kami,

juga teman suka-duka,
                           jauh-dekat.

seperti november,
 perjalanan ini begitu basah dengan cinta 
                          kerna ;

kalian adalah hadiah dari tuhan buat saya.

              moga kita kan saling mencintai
                                    sampai habis waktu.





Selasa, 30 Oktober 2012

Kiriman Jauh

MS - KJG 251012





Perjalanan ini bakal panjang,
Berbadai,
Meluruh nafas,
Merusuh langkah.

Tenanglah sayang,
Jaga hatimu buatku,
Tuhan sedang mempersiap cinta.



send.

Ahad, 14 Oktober 2012

Monolog : Dinihari perempuan yang rindu.


Dinihari ;
Pagi telah pulang dari lelap yang singkat,
Malam pun menjaring bulan ke ribaan.

Aku ;
Mencium indahnya pagi berkabus,
Awal ahad pertengahan oktober.

Kamu?
Moga sentiasa dicintai tuhan,
Dicintai bunda,
Dicintai bapak,
Dicintai aku.



Bonjour mon amour!






Rabu, 10 Oktober 2012

KELABU

Oktober kembali, 
Setelah sekian bulan berjalan, ia datang seakan membawa aku dewasa dengan tiba-tiba- mengajar aku melawan dan berani tentang sesuatu luar kebiasaan. Setahun yang penuh kekelabuan juga kesedaran.

Kesalahan rupanya luka yang sangat mendidik. 


Kelabu adalah hitam dalam terang
Awan yang melawan angin
Embun kosong
yang diam-diam mewarna daun
Mungkin hujan dari atap
pada petang yang merekah merah
Atau syurga dari doa mereka
yang syukur.

Seperti ada dalam tiada
Itulah kelabu kita
Seakan rahsia yang kau tulis digulungan tisu
Lalu terlupakan
Semacam itulah aku yang pernah hadir
Namun tak mengesankan.




Telah aku lepas segala kelabu yang menyelimut,
 Terima kasih kenangan :)



Isnin, 24 September 2012

Padang Rindu


Sayang,
Apa tidurmu nyaman disana?
Kerna disini mimpiku terisi kamu
Berkejaran  dipadang rindu

Sayang,
Apa benar kejauhan ini?
Sedang kamu masih kulihat bergenang
dicawan kopi ayah
Pada bau helai-helai baju 
lipatan emak


Rupanya rindu ini tak dapat diempangi
Hingga senyummu terlihat pelangi
Dan tawamu mengalahkan malam 
Lalu pagi pun jatuh pada mata
yang masih menatapmu.





Buat kakanda kesayangan di Surakarta
Doa kami kan sentiasa memelukmu
Bercahayalah!




Selasa, 4 September 2012

BIS KOTA KENANGAN


Dalam kesenyapan
Penumpang bis kota
Dan langit senja wilayah garuda
Aku temukan wajahmu
Pada mata, buku dan pena
yang melukis puisi ini

Apa khabar kamu disana?
Kejauhan berbatu hari ini adalah biasa
Kerna mungkin kejauhan esok 
Adalah jarak kita dengan jalan
tak berpeta

Melihat matahari yang menghilang
Seakan melepas kebiasaan 
Dan kegemaran 
Antara kita yang akan jadi kenangan
Seperti puisi ini

Lalu ketika bis melaju,
Bulan telah datang merayuku ;
Berlalulah sebelum tertangkap rindu!
Dan kamu  hilang bersama senja
Di bis kota kenangan.




210812
Jalan Sudirman,
Pekanbaru.


Rabu, 29 Ogos 2012

Move On

Waktu ini, hujan sedang turun dengan lebatnya diluar jendela apartment. 
Mungkin yang turun didalam hati lebih ribut lagi-

Mengkhayalkan kata Helvy T.R dalam Sajak Febuari 

setiap hari embun meneteskan kesetiannya pada pagi
seperti aku yang tak pernah berhenti menari
dalam mimpi tentangmu
dan jatuh

menyakitkan,tapi bukankah

tak semua kebersamaan 
harus jadi monumen
kadang lebih baik dibuang
biar usang dalam tong sampah

Aku sepertinya di atas kenangan jalan kaca yang retak
Mengharap dengan penuh hati
Sedang aku memang tahu menunggu atau pergi,
Ia kan tetap melukai.

Masa, perasaan, kenangan, harapan dan senyuman kamu;
Mungkin ia lebih baik tidak wujud untuk aku lagi.


So,
Dear Heart,
Let's move on!









Memoir Agustus


Aku melihat padang langit bergulung
Pada sayap pesawat petang
Yang isinya aku dan kerinduan.

Aku merasa padang hati basah
Ketika angin yang lalu menyapa;
Sampai kita ketemu lagi!

Diantara diam aku pun bermimpi
Tentang waktu yang ingin ku beli
Seperti saat senyummu
dan kita saling memandang lama
Melepas indahnya rindu kebersamaan.




Pekanbaru - Kuala Lumpur
240812

Selasa, 7 Ogos 2012

PUTIHKAN AKU

Pada baris baris
Yang menyentuh antara bahu

Hela hembus takbir
Dalam malam seribu satu

Telah terserak gundah kelabu
Membias wajah di hujung salam
Soal hati yang berselimut
Ucap janji yang menjerut
Dan dahi yang tak bersujud

Lalu basahlah jiwa dalam qiam
dan berserulah
Putihkan aku seperti pakaianku.







Isnin, 30 Julai 2012

EMPATI

Sejauh mimpi malam kemarin
Aku sedang berjalan 
Pada jalan-jalan asing
Yang buram hujungnya
Dan sosok sepertimu tiba
Mata yang mengalirkan sepi dulu
Sedang bundar dengan bahagia
Itukah tanda jiwamu yang ku beli
dengan keberadaan
Tidak lagi perlu ku diami

Sejauh mimpi malam kemarin
Aku sedang menimbang bicara
Antara berjaga di sisimu
atau berjalan kehadapan
Malam pun bergulung
dengan senyum dan baumu

Lalu apakah menjelang subuh nanti
Aku punya jawapan
atau kembali lena
Dilengan kekeliruan.






Selasa, 24 Julai 2012

Buat Bulan

Buat bulan,
Yang lama berselimut rindu
Apakah kau mahu
Kali ini dengan senyap
Melarikan aku dari matanya
Sembunyikan aku dari jalannya
Yang mana menjauhkan
Dari sujud yang telah dihujung
Dan air mata disela jemari
Yang menjelma doa.


Sabtu, 21 Julai 2012

Marhabban


selepas sahur pertama ramadhan ini
aku, beranda,
 dan sunrise jingga.



Marhabban Ya Ramadhan 1433H



Selasa, 26 Jun 2012

Adalah Cahaya


Dari dingin tulang hitam
Hujan yang mengeliat panjang
Angin yang meleburkan bunga
Adalah cahaya
Seperti ruang kamar kesenyapan
dihunus bilah belati
Meliar setelah wanginya pergi.

Lepaskan aku merintih
Membeli masa-Mu.

Biarkan aku cium kening-Mu
Seakan perawan lagi.





Isnin, 25 Jun 2012

Melihat Kamu

Melihat kamu dari aku
Adalah mata sepi yang ku temui
Sepotong hati yang  kau jerut sendiri
Dengan sakit yang kau diam-diam kan
Bibirmu basah dengan impian
dan harapan yang takut kau harapkan
Ke marilah!
Aku telah siaga memelukmu
Sayang telah jatuh dan tumbuh
Agar kau berani bermimpi
dan mengejarnya lagi.

Lihatlah aku dari kamu
Lalu rebahkan isi galaumu
Lupakan tentang perempuan jauhmu




Biar bukan aku yang kau tuju
Menjagamu kini hasratku.



230612
KL Sentral - Kajang








Khamis, 14 Jun 2012

Dalam Jauh


Saat sakit yang mendatang
Saat galau yang merantai


Adalah segar embun dari malam
yang dilepaskan demi pagi.

Kerana engkau yang memeluk hati
Mencium esakku dengan keberadaan
Dalam jauh mu.









# Berjaga kerna sakit yang datang lagi,
Moga esok lebih baik. 

Isnin, 11 Jun 2012

Bagian Doa


Menyebak surat-surat lama
Tentang cerita kita yang tak direncana
Dari hati egois kamu dan pesimisnya aku
Kita rupanya telah berlari jauh bersama
Masih di keasingan rasa dan jalan yang beda

Sedang
Mewujudkan kita adalah
luar kuasa
Menghitamkan hatimu jua
bukan asa

Lalu ini bukan tentang apa
Melainkan memohon tuhan mendekatkan
bila rusuk itu punyaku
Melainkan melepaskan jika bukan
bagian hatiku didadamu.


Ahad, 10 Jun 2012

Seharusnya Aku

Bayu malam ini
Adalah seakan wajah emak
Mendakap dengan syurganya
Ketika buku-buku memusuhiku.

Bulan malam ini 
Adalah seperti bola mata ayah
Melihat aku dengan gagahnya
Waktu lemah bergayutan.

Apakah difikiranku ini?
Bila ternyata,
Urat kaki emak yang membengkak
Jemari ayah yang tiada merasa
Adalah untuk menghidupkan aku 
dan saudara
Adalah untuk memberi kami sekolah 
dan kerudung kepala.

Yang seharusnya aku tidak lemah
dan putus usaha
Yang seharusnya aku tidak jauh
dalam canda dan fatamorgana.





Sabtu, 9 Jun 2012

KEGEMARAN


Seperti kertas dan pena
Yang berubah indah di tanganmu
Aku inginnya jadi mata
Lalu mudah menjadikan aku
Kegemaranmu
Dan tak memandang sesiapa selain aku
Cuma menjaga aku dalam hasratmu.








Rabu, 6 Jun 2012

Paling rindu.


Hari masih berlalu seperti biasa, aku senyum, mereka juga. cuma aku tak pasti rasa sebegini untuk berapa lama. bila ada yang datang mengatakan rindu, entah reaksi sebagaimana yang harus aku zahirkan, kerana pasti akulah yang paling rindu tentang hari ini,mereka dan kenangan lepas.
Bilamana waktu itu sampai nanti.
.
.
.
Sungguh,
Tak akan siapa mengerti rasanya menjadi aku.




Selasa, 5 Jun 2012

Kepada AY


Saat ini di waktu lepas
Adalah perihal kau
Yang terwujud dari cinta
Diam seperti bulan yang nyaman
Dengan hati yang membeli senyum
seribu orang
Berbahagialah atas kurnia ini
Semoga kau tetap menjadi pelangi
Menebar bias-bias semangat
Memeluk duka selesai hujan mereda
Dan mengejar mimpi-mimpi kita
Doaku,
Moga tuhan mencintaimu
Selalu.


Selamat Ulangtahun Kelahiran


Isnin, 4 Jun 2012

Bunga Di Sahara

Ketika kau lari menembus awan
Senang-senang dengan mimpi semalam
Akulah yang disini
Melihat berharap 

Kenapa kini kau datang
Bila sayapmu patah berserakan
Dengan seberkas tanya kosong
Yang harusnya kemarin kau soal
Apakah aku cuma bunga di saharamu?

Datanglah dengan sejuta wujud
Hati tak lagi walang
Telah terpadam yang pernah ada
Kerana itu cuma aku
Tak pernah ada- kita.



Kawan,
Hari depan masih jauh, usah jatuh- lagi.



Ahad, 3 Jun 2012

Ku Harap Sakti

Dari rumah aku bawa sebuku tabah
Pagi ini janjiku ketemu kamu
Bidadari berbaju putih
Senyum ku pasang kemas
Dipadan sehelai hati cemas

Sungguh ku harap sakti
Dari mata bundar sang bidadari
Rupanya pulangku kau beri duri
Dengan pil warna-warni
Juga bilah-bilah jarum perih
Aku kini menghitung hari.

SOPD, Hospital Kajang.
310512




Rabu, 30 Mei 2012

Tetaplah Disini

Hujung malam
Ada hati yang belum tidur
Mengenang hari berlalu panjang
Tentang cinta yang dinafikan
Tentang hidup yang dimatikan
Adakah aku pembunuh diri?
Sedang semalam kita saling berpegangan
Tangan itu juga membias senyum
Bicara itu juga melepas resah
Mungkinkah angan jauhku tak kau dengar?
Lalu sisi hatimu merusuh.

Tetaplah disini,
Ajarkan aku kembali pulang.

Ahad, 27 Mei 2012

4 Pagi

Terbangun jam 4 pagi.
Aku jadi ingat pada semua hal-hal yang belum lunas. 
Juga perkara lepas.
Enaknya hidup akhir ini buat aku lupa tentang kebarangkalian ia bersifat sementara.
Bukan putus asa, ini sisi biasa manusia awal puluhan. 
Mungkin.
Aku takkan selalu gagah, akan tiba waktu dimana bahu-tisu-ibu-kamu aku perlukan.
Tapi aku lebih selalu menang untuk pura-pura, 'Okay'
Sampai-sampai akan rapuh rasanya menahan sendiri.
Namun, masih utuh syukur buat Tuhan.
Mereka-mereka - hadir begitu sempurna.
Dan akan aku belajar melengkapi antara kita.


Khamis, 24 Mei 2012

Pembeli Senyum






Kau pembeli senyum
Entah dari mana
Tanpa menyentuh
Kau menggengam hatiku.

23512. MidValley       


Isnin, 14 Mei 2012

SAYANG

Dua hati sedang berpandangan,
Angin yang lalu pun bisu,
Daun-daun suram bercahaya,
Antara tertitip cinta,
Antara terulit asmara,
Dimanakah kita sayang?

Dua hati sedang berdebaran,
Pelangi luntur berwarna satu,
Siang pun lekas menangkap bulan,
Akan merahnya cemburuku,
Akan birunya rayumu,
Pantaskah kita sayang?

Bila nanti kau memandang,
Bila nanti aku berdebar,
Moga,
Halalkan kita sayang.


Isnin, 7 Mei 2012

Khabar Bapak

Bapak berkhabar,
Rahsia dan bisa-bisa
Juga sabda tuhan
Dari sudut rumah
Lorong dua
Desa kita.

Bapak berkhabar,
Pantaslah mengenal diri
Membaca erti
Mengantung hati
Jangan mengungkap resah
Peluklah hikmah.

Bapak berkhabar,
Leka kita tentang abadi
Lupakan jalan kembali
Waktu tak lagi perawan
Siang kan menjemput malam
Maut pun menjemput tuan.

Bapak berkhabar,
Juang adalah semangat
Kala kudrat tinggal sekerat
Kaki- kaki yang kau pacu
Tangan- tangan yang melaju
Penyimpan ubat paling mujarab!

Bapak berkhabar lagi,
Hidupi hidupmu
Saat esok kau kan pulang.


Desa Keranji
060512



Jumaat, 4 Mei 2012

HATI - HATI

Begitu lama rasanya aku tidak menulis dengan penuh hati disini, mungkin kerana kondisi diri dan segala cekal juga semangat yang aku biarkan lelap sementara. Sudah! aku telah tetap hati yang sebagaimana hari depan yang bakal datang akan aku tentang sehabis baiknya. 

Terima kasih tuhan atas nikmat sakit setelah puluhan tahun telah kau beri sihat kepada aku yang lupa!

Waktu begini mengajar aku banyak tentang hidup,keluarga,cinta,dan isi dunia. Takdir itu rupanya saling berkejaran dengan diriku, sama ada aku mahu terduduk lemah atau berlari sama laju. 
Pilih.

Aku juga sedang belajar menjadi perempuan yang tahu cinta tanpa hilang dirinya,bukan mudah bila cuba membuka hati, kerana aku perempuan penuh hati-hati.



Aku perempuan dengan hati-hati
Tahu mandiri bukan memberi
Tapi cubalah kau curi hati
Dan segala isi kan kau miliki
Ini janji.





Mencintai

Cintailah hatiku saja,kekasih
Mataku jangan tanganku usah
Berlarian malaikat menyumbang keringat
Cuma hati

Cintailah hatiku saja,kekasih
Sajakku jangan lidahku usah
Berhamburan api mengais cahayanya
Cuma hati

Cintailah hatiku saja,kekasih
Jasadku jangan kelaminku usah
Berfirman Dia mengutus perintah
Cuma hati

Cintailah hatiku saja,kekasih
Aku jangan.

MIG 1995


Puisi mengesankan ole-ole PWTC, 
Buat aku  berfikir tentang janji temu kita,hujan petang itu dan secawan milo ais yang kau belanja buat menghangatkan suasana. Terima kasih untuk semuanya!

Selasa, 24 April 2012

KABUR

Sedang pagi mulai membuang warna jingga dari peluknya, aku masih gagal melelapkan mata pada waktu yang wajar. Barangkali kerana waktu siang yang banyak aku habiskan dengan rehat akhir ini atau mungkin semalam yang begitu panjang untuk ditinggalkan.

Ya,ini fasa sukar.
Tapi dua minggu lalu,aku masih kuat dan semangat tentang segala apa yang bakal berlaku.
Entah kenapa semalam aku membiarkan emosi menakluki segenap ruang hati.
Fikiranku terimbau segala kisah lepas,
Tentang mereka-mereka yang aku cintai,
Hati yang selama ini aku tutup demi hari depan,
Perilaku sepanjang duapuluhsatutahun ini.
Tugasan kuliah dan ujian akhir semester yang mendekat,
Juga tentang esok.

Aku KABUR
 tentang semuanya.

Harapku,esok dan tulat aku akan kembali menjadi gagah seperti selalu.




Isnin, 23 April 2012

MAGIS

Ini mungkin bukan apa-apa buat kalian,tapi buat aku ini magis.
Sebelum ini hanya mendengar puisi-puisi penulis lain dimelodikan oleh saudara Airmas SZ,
Paling mengesankan, melodi kaca jendela tren tulisan Ainul Muaiyanah.


Kini puisiku pula diberi magis olehnya,
Bait-bait Khabar Hujan dan Angin kedengaran begitu bernafas dan segar.


Warna Bulan juga.


Buat saudara Airmas SZ, 
Terima kasih kerana memelodikan puisi ini sebegitu indah,
Semoga Tuhan sentiasa memberkati segala halu tuju karya saudara.

Jumaat, 13 April 2012

Aku Adalah Pinjaman

Aku adalah pinjaman,
Dari bai'ah di muka pintu,
Diberi sebatang kudrat,
Sepasang akal dan nafsu,
Berlarilah aku memeluk dunia,
Mencoret mimpi-mimpi basah.

Prahara menyergap datang,
Kota-kota angan yang ku layarkan,
Kau tiup luruh berserakan,
Saat daun hidup memuncak hijau,
Lenggok kaki yang tak pernah malu,
Dan pinjaman yang dilupakan.

Aku kini belajar menggantung hati,
Umpama daun mapple merah suram,
Tak peduli,senyap di antara tapak kaki,
Melihat pencarian belum selesai,
Khabar ini adalah seberkas cahaya,
Membasuh legam di tangkai kabidku.



"Allohumma robbannaas azhibil ba’sa isyfihi wa antasy syaafi laa syifaa’an illa syifaa’uka syifaa’an yaa yughoodiru saqoman"

(Ya Allah Robb sekalian manusia, hilangkanlah kesengsaraan ini dan sembuhkanlah ia. Karena sesungguhnya Engkau Maha Penyembuh dan tidak ada kesembuhan melainkan hanya dari-Mu iaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lagi.)




Khamis, 12 April 2012

WARNA BULAN


Pelangi ku lihat berwarna senja,
Nyanyian hujan,
Tak kedengaran sempurna,
Desir angin yang lalu,
Hanya terisi kata tanpa suara kita,
Aku tutup mata membuka rasa,
Malam hening kosong,
Dan biasan wajahmu seperti angin,
Wujudkah engkau dalam depanku,
Wujudkah aku dalam impimu,
Hantarkan tanda sekepul warna mentari,
Agar aku beli warna bulan buatmu.



Isnin, 9 April 2012

Khabar Hujan dan Angin

Gadis kecil dalam hujan dari wilayah Google

Hujan petang dan angin,
Mengusap peluput mata,
Bermimpilah rumpun hijau kembali muda,
Namun terasa kasar hujung angin,
Begitu sendu derap hujan.

Lalu terlihat luka-luka,
Di baris tubuh alam, 
Yang menghantar senyum,
Agar terbeli penawar,
Dari tangan kita si pembinasa.

Berseru mereka semangat,
Mengoncang jiwa peduli,
Khabarkan duka ini terbela,
Agar hujan dan angin bertebaran selesa,
Dan segala isi muka ini bahagia.


Jumaat, 6 April 2012

RELATIF


Kesibukan.
Betul-betul mencuri aku dari sisi yang satu ini.
Begitu banyak juga yang telah berlalu dan hanya sempat terakam oleh memori sementara. 
Pagi ini aku bersoal dengan hati, apakah telah sempurna aku menjaga dia?
Juga pada segenap anggota, tentang hari-hariku bersama mereka.
Apakah benar segala tingkah dan langkah?

Tiada jawapan -
Mungkin kedegilan sendiri menafikan suara-suara itu.

Seperti januari yang lepas,
Aku tidak harapkan kehidupan dua ribu dua belas ini sempurna.
Biar aku belajar tentang angan,jatuh dan bangun semahunya.

Kan bahagia itu relatif  :)







Sabtu, 24 Mac 2012

Merajut Malam Gundah

credit: devianart

Saatku terbangun, bintang masih merajut malam,
Dalam lenganya yang perkasa.
Begitu diam yang menghindar aku,
Lalu angin membiar ruang,
Terisi antara rindu dan gundah.

Pagi yang ingin naik ikut tertunda,
Pada surat-surat tuhan yang ku carik,
Masih belum rampung teduhan,
Pada langit,
Pada dedaun,
Pada tangan,
Pada tangkai nyawa yang hampir terbuang.

Aku peluk bulan dengan sendu,
Begitu kau terletak kedua,
Masih mengirim pelangi dihujung hujan,
Masih membasahi embun dibungaku,
Dan ternyata aku lah yang mendusta
pada janji-janji kita.






Jumaat, 23 Mac 2012

Doa Jauh


Pagi sedang mula menangkap merah
dikaki langit.
Tiba lah hari juang akhir,
Tentang lelahmu semalam dan kemarin,
Moga terbuka pintu – pintu kemudahan,
Menjauhlah  lupa dari sang ilham.

Tuhan,
Mohon perkenan,
Doa jauh dari teman.



Khamis, 15 Mac 2012

Dipertiga jalan-jalan malam

Malam hening yang kosong,
Buat aku  bertanya pada langit,
Mencuriga terang cahaya bulan,
Biar tahu rahsia dibalik lindungannya,
Yang membiar aku jatuh,
Pada kegelisahan malam gelap,
Datang, dan menyelinap di mata,
Menghembus rindu di atma.

Harapku beribu-ribu awan menutup cahayanya,
Dan buat aku berhenti menatap,
Dipertiga jalan-jalan malam.


Jumaat, 9 Mac 2012

Kembang Merah



Kita terbangkit dalam perjalanan yang sama
Hidup antara terang dan gelap
Bertahan dalam kesempurnaan
atau merajut kebahagian.

Kita bersahabat dengan bias cahaya
Meredhai gagahnya matahari
Mengharungi bulan yang begitu lembut
dan keduanya tersurat makna pada langit.

Kita sama-sama membina mimpi
Dari sebaris impian waktu senja
Lalu jatuh tak bersyarat padanya
Khayal hingga pedihlah membangunkan.

Dan

Kita kini sedang berdiri bersama
Di depan pintu yang isinya belum tentu
Apakah akan kita lepas dan menyerah
atau mekar indah seperti kembang merah?



 Credit,
 Corn poppy image (C) by http://www.martin-liebermann.de




Selasa, 6 Mac 2012

Yang Terlupakan


Setiap hari hujan luruh
Di kota-kota besar kita
Aku terdengar suara berbisik
Cuba membeli mentari
Dengan marah dan hati sebal.

Sedang ada yang lain
Berdakap dengan debu panas
 Sebegitu ingin menembak hujan
Dengan lantun doa harapan
juga raung-raung kesakitan.

Sengsara dan terlalu bahagia
Rupanya mencambah lupa
Tentang nikmat secangkir hujan 
dan seberkas mentari
Adalah kurnia dari tuhan yang sama.



‎"...But perhaps you hate a thing and it is good for you; and perhaps you love a thing and it is bad for you.
And Allah Knows, while you know not."
[Al-Baqarah 2 : 216 ]






Ahad, 26 Februari 2012

RAPUH

11:52 PM
Pulang dari kelas.
Aku dail nombor emak, hari ini belum lagi mendengar suaranya, walaupun agak lewat aku pasti ini belum waktu tidur emak. Saat suara kami bertemu, bergetar hatiku, suaranya terdengar begitu lelah. katanya baru pulang dari pasar. Akhir ini, tenaga ayah dan emak begitu tercurah, mungkin ketiadaan pekerja dan umur mereka yang layaknya tidak berkudrat sebegitu rupa. Aku tanyakan sama dia sudah makan. Ternyata emak belum menjamah makanan sejak petang, saat menerima panggilan ku tadi, emak baru ingin memasak,katanya lagi tengahari tadi kerna semakin sibuknya, dia tidak sempat memasak untuk juadah makan. Walaupun kami berjualan makanan, aku tahu persis perut emak dan ayah memang tidak begitu selesa menjamah dagangan kami. Adik-adik lain tidakla begitu membimbangkan aku, kerna mereka telah terbiasa sedari kecil. Waktu sukar begini aku begitu ingin terbang ke pelukan emak, berpegang tangan dan berkongsi segala susah hatinya. Aku jadi teringat katanya waktu aku pulang minggu kemarin, "Angah,kalau bukan kerana sekolah kalian emak dan ayah dah tak larat kerja begini!", betapa aku rentan dari jauh hanya dapat mendengar manusia agung hidupku sedang susah. Dan sekian kalinya, kehidupan di hari-hari lepas terimbau kembali, rupanya dewasa aku dengan peluh dan penat diwaktu itu,cuma bedanya kini, aku dan along tidak lagi disisi mereka.

Bagaimanakah aku akan tegar mencari bahagia diri bila mana pada mereka tidak aku sempurnakan tanggugjawabku?

Malam makin dihujung, dan lagu ini buat aku berfikir tentang hari-hari depan buat mereka.


Tuhan,
Moga kau beri nafas buat kami untuk esok.

Jumaat, 17 Februari 2012

Anak - Anak


Hari ini sekalian anak-anak,
Sedang berevolusi kesedaran,
Ralit mencakna minda,
Hukum jiwa hilang guna,
Jangan ada yang cela,
Kan terbakar nanti,
Tak dihati,
Kan mati ditangan.
Mungkinkah anak-anak malu,
Setelah lama terlihat bisu,
Hujungnya dia mendapat bijak,
Lalu pada tangan-tangan mugil,
Terajar menembak.

Kini bila mana ada yang lupa,
Jatuh, lalu terbinasa.
Mengapa anak-anak marah?
Bukankah anak-anak yang membeli peluru,
Menarik picu.


****

You mould the future, act wisely.



Khamis, 16 Februari 2012

MENCARI SUCY

Malam ini bulan penuh. Sucy menatap dalam-dalam biasan dari warna terang itu, seketika bulatan itu luntur dan terendam dalam kolam matanya, lalu laju mengelus pipi,jatuh pada baju. Entah dia sendiri kurang pasti, tentang rasa yang begitu membelenggu saat ini. Sucy menarik daun tingkap, dirapatkannya perlahan. Begitu juga jurai langsir yang dari tadi meliuk lentuk ditiup angin. Sucy kembali kekatilnya, memeluk betis, sambil matanya terarah ke katil Maryam, teman sebilik dan tempat dia berbagi hampir separuh hatinya.

Malam ini dia sendiri, Maryam pulang kampung.
"Kau tak balik?" Ujar Maryam sambil tangannya ligat menggulung wayar pengecas laptop. Sucy yang dari tadi ralit dengan sudoku,tersentak. "Tak" ringkas jawapnya, Sucy kembali pada sudoku, sambil menyanyi kecil.Maryam sedikit mengeluh, lalu duduk di birai katil Sucy. "Sampai bila kau nak macamni? sambil tangannya mengelus bahu temannya itu. Sucy bangkit dari baring " Kenapa apa? Aku okay Mar!" dia cuba mengukir senyum bagi meyakinkan Maryam. Tapi dua tahun bukan singkat buat Maryam kenal helahnya. " Dah bertahun kau tunggu dia balik, sekarang masa tu sampai kau mengalah?" wajah manis Maryam terasa pahit ditelan mata dan hatinya."Aku pilih dunia aku tanpa dia! Abi,Tok ki,Mama Zah, dan kau dah cukup buat aku." ujarnya sambil memandang tepat pada Maryam. "Kau tipu Sucy!" cepat Maryam membalas.Begitu juga jeritan yang terdengar dari corong hati Sucy. Dia sedang menipu, sedangkan dia begitu ingin.Maryam pegang dua tangan Sucy,pandang tepat pada matanya. "Seribu kali pun kau cuba nafikan, perempuan tu takkan pernah menjadi yang lain, dia tetap ibu kau Sucy!" intonasi maryam sedikit tinggi."Kau bukan tuhan untuk hakimi dia, lapangkan dada." bisik Maryam sambil mendakap Sucy erat.

Perbualan singkat petang tadi berasakkan di fikirannya. 
10 tahun lalu Ummi sosok manusia agung buatnya,waktu kecilnya tumbuh dengan kenangan manis mereka, mungkin itu sebabnya dia masih gagal membenih benci buat perempuan itu. Tapi hatinya berbelah dua, antara rindu dan amarah. 10 tahun yang dilalui tanpa seorang Ummi bukan mudah untuk gadis sepertinya, dia mahu perempuan itu tahu betapa rentan hatinya pada hari-hari dia perlukan seorang Ummi. Mujur,tuhan kurniakan dia seorang Abi yang tidak menanam benci,katanya "manusia itu pelupa Sucy, Ummimu mungkin tersilap.Maafkan dia, itu syurgamu nak!". Sucy tukar posisi, cuba berbaring di katilnya, saat kepala mencecah bantal,air matanya lebih dulu singgah. 

Sucy pejamkan mata, bisiknya "Tuhan! benarkan aku membersih hati, biarkan aku mencari suci pada dia yang ku nafikan syurga. Ciptakan kami manis dikesempatan yang ada". Malam ini dia ingin tidur tanpa selumbar dihati seperti hari-hari kemarin.Esok dia ingin bersegera pulang, ada yang telah menanti.


****


Kispen pertama dalam hidup,
Terima kasih buat AY yang membakar semangat.


Ahad, 12 Februari 2012

MANIS

AY,
Ketika bulan ditidurkan pada sisi malam,
Antara kita tiada mampu membaca makna,
Kait-kait dari bahasa tanpa suara,
Yang hidup di sepertiga ruang ini,
Lalu aku susunkan sebelum lupa,
Biar segar bahagianya.


Jumaat, 10 Februari 2012

SOLUSI



Kau selalu menuntun jalan,
Memegang tangan,
Sesekali mengepul awan,
Agar aku tak panas berjalan,
Dan berkali aku jatuh dari langit angan,
Kau dibawah menahan.

Masih aku setengah hati,
Melukakan dengan sengaja,
Melupakan dengan selesa,
Percaya payung kau kan tiba,
Tiap desus hujan berbunyi,
Bila mana panas datang mencuri.

Hiduplah aku pada hari-hari cerah,
Yang membunuh kau disisi,
Kau pun dihadap pergi,
Hilang tak tercari,
Merayu aku, kau kembali!

Mungkin,
Mesin masa solusi,
Membenih cinta yang mati?



Isnin, 6 Februari 2012

ZSM: SATIRA

Aku baru jumpa satu lagi dunia magis.  
Semua boleh jadi tukang cerita, yang penting tak ada pura-pura.
Nak kongsi tulisan atau lukisan, kau pilih ikut hati sendiri.


Jadi,
Aku pun ikut hati hantar karya kurang isi,nasib baik laku.

BANGSAWAN

Ini zine terbaru dari mereka!


 Sila baca jika anda pria dan gadis matang.

Lebih enak juga kalau buat kunjungan manja di MukaBuku atau HQ mereka.

Jumaat, 3 Februari 2012

Jangan jatuh.


Seperti Ahmad, aku pun telah lama senyum sendiri pada langit-langit bumi.
Bertukar khabar pada angin yang hilang selepas hujan.
Hanya sedikit tergoda bila mana ada awan melirit manja.
Dengan Ahmad, aku ingin sekali bertukar senyum dan cerita.
Menarik jendela malam agar pudar cahaya bulan terang.
Biar dia enak dibuai mimpi yang mana aku pelakonnya.
Aku kurang pasti mana indahnya dia.
Kerana lewat ratapnya pun masih terdengar merdu.
Hingga bualan kosong pun mampu mengkhayalkanku.
Tapi.
Ahmad tak merasa seperti aku,
Dia masih ralit senyum sendiri seperti dulu.
Dan aku awan manja yang datang padanya.

Haruskah aku ingatkan hati,
Jangan jatuh ditiang mimpi?


Ahad, 29 Januari 2012

Pour Vous Ayah!

DUA PULUH LAPAN JANUARI

Selamat Hari Ulangtahun Kelahiran Ke-53 Ayah!

Tahun ini kebalikan.
Selalunya kami jarang dapat berkumpul bersama saat tiba hari lahir Ayah, 
Jatuhnya kan di awal tahun. Tapi tidak tahun ini.
Hari lahir ayah dapat kami raikan bersama,
Kali ini juga suasana begitu gebu dengan bahagia,
Tiada nyanyian-nyanyian tanpa makna,
Bedanya, doa yang dirajut bersama-sama,
Agar Ayah serta sekalian kami terus bersama redha dan sejahtera -Nya,
Mungkin selama ini kami lupa, tentang DIA pada saat seperti ini,
Mujur masih diberi pinjam kesempatan itu.


Terima Kasih Tuhan buat pinjaman dan kurniaan ini!





Khamis, 26 Januari 2012

BANGSAWAN

Dimeja makan besar,
Bangsawan mulia menyuap kepul-kepul asap,
Pada poket marhaen lemah berdaya,
Mulianya lekat,
Dingat pada minit-minit depan,
Saat menjahit poket koyak,
Yang kelebihan asap mungkin?
Tukang tari pun memain irama ceria,
Menangkap senyum para bangsawan,
Digubah jadi bunga merakah,
Indah!

Dan selepas tamat pesta,
Dijemput penuh adat,
Marhaen menhabis sisa,
Menghirup mulia di celah meja,
Agar taat,
Sujud,
Melutut,
Lalu ketemu jalan syurga!
Berpaling jauh momok neraka.

Sungguh! 
Mulianya,
Bangsawan mulia.


260112 0408





Rabu, 25 Januari 2012

SOON



Menikahi orang yang kita cintai adalah suatu kemungkinan,
Mencintai orang yang kita nikahi adalah suatu kewajipan.


P A S T I

Bila waktu itu tepat

N A N T I

Selasa, 24 Januari 2012

MALU


Demi yang namanya pendidikan itu, 
nyawa dan hati mereka letakkan,
Itu mereka.

Aku jadi MALU.

Kan lebih enak,
Sebegini hidup sekadar mencukup,
Tapi penuh makna.



Credit ; Blog Serius 

Jumaat, 20 Januari 2012

INGATAN DI HUJUNG MALAM

Genaplah sepuluh malam sejak aku pulang, jurnal ini turut puasa.
Merai kepulangan mungkin?
Ya,rindu itu ada tapi kesibukan dan keperluan lain benar-benar curi perhatian.
Ahh hari ini aku tebus! Esok cuti.

Tadi saat menyenduk nasi kuning ke bekas polisterin putih, Aku jadi ingat.
Hampir semua isi hidup ini tumpah pada nasi kuning dan pasar malam itu.
Berkitar dan bersandaran.
Dari mengeja-membaca kini aku hampir berkerja.
Pada nasi kuning itu lah kudrat ayah bonda dan kami adik-beradik basah.
Tak lupa debu-debu pasir pasar malam,
Rupanya aku telah dewasa bersama kamu.
Terima kasih jadi teman yang baik buat aku,
Juga tulang belakang buat bapak.



Haruslah diketahui,
Hatiku punya tempat istimewa buat kamu.
Jadi puisi ini buat si Nasi Kuning dan sang Pasar Malam.



Pada satu hari yang panjang,
Hadirlah ingatan pada teman sepermainan,
Ditiup angin entah dari mana,
Masuk bersahaja bawa seberkas,
Momen-momen besar bersama.

Aku takkan lupa,
Panas api semangat ketika hujan menguyur,
Juga titis dingin peluh biasan mentari,
Dan anehnya kita masih enak,
Tenggelam pada ketawa yang mahal,
Berpegangan tangan,
Tanpa putus usaha dan asa.

Kini telah lewat banyak,
Hari-hari tanpa kita bersama,
Setia kamu masih utuh,
Tak lupa memberi sepotong senyum,
Agar lepas gusar pada aku temanmu,
Juga buat hati bapak dan ibuk,
Usah kamu rawan,
Akan aku ingat selalu.



p/s:
Si kuning,
Akan tiba waktu,
Aku dan kamu langkah maju,
Jadi tunggu!
Sang malam,
Walau kamu kasar dan kotor,
Aku tetap selalu mahu dan rindu.