Dalam kesenyapan
Penumpang bis kota
Dan langit senja wilayah garuda
Aku temukan wajahmu
Pada mata, buku dan pena
yang melukis puisi ini
Apa khabar kamu disana?
Kejauhan berbatu hari ini adalah biasa
Kerna mungkin kejauhan esok
Adalah jarak kita dengan jalan
tak berpeta
Melihat matahari yang menghilang
Seakan melepas kebiasaan
Dan kegemaran
Antara kita yang akan jadi kenangan
Seperti puisi ini
Lalu ketika bis melaju,
Bulan telah datang merayuku ;
Berlalulah sebelum tertangkap rindu!
Dan kamu hilang bersama senja
Di bis kota kenangan.
210812
Jalan Sudirman,
Pekanbaru.
dalam bis pun terlalu banyak khayalan.. dan kerinduan bagaikan angin menderu.
BalasPadam