Ahad, 29 Januari 2012

Pour Vous Ayah!

DUA PULUH LAPAN JANUARI

Selamat Hari Ulangtahun Kelahiran Ke-53 Ayah!

Tahun ini kebalikan.
Selalunya kami jarang dapat berkumpul bersama saat tiba hari lahir Ayah, 
Jatuhnya kan di awal tahun. Tapi tidak tahun ini.
Hari lahir ayah dapat kami raikan bersama,
Kali ini juga suasana begitu gebu dengan bahagia,
Tiada nyanyian-nyanyian tanpa makna,
Bedanya, doa yang dirajut bersama-sama,
Agar Ayah serta sekalian kami terus bersama redha dan sejahtera -Nya,
Mungkin selama ini kami lupa, tentang DIA pada saat seperti ini,
Mujur masih diberi pinjam kesempatan itu.


Terima Kasih Tuhan buat pinjaman dan kurniaan ini!





Khamis, 26 Januari 2012

BANGSAWAN

Dimeja makan besar,
Bangsawan mulia menyuap kepul-kepul asap,
Pada poket marhaen lemah berdaya,
Mulianya lekat,
Dingat pada minit-minit depan,
Saat menjahit poket koyak,
Yang kelebihan asap mungkin?
Tukang tari pun memain irama ceria,
Menangkap senyum para bangsawan,
Digubah jadi bunga merakah,
Indah!

Dan selepas tamat pesta,
Dijemput penuh adat,
Marhaen menhabis sisa,
Menghirup mulia di celah meja,
Agar taat,
Sujud,
Melutut,
Lalu ketemu jalan syurga!
Berpaling jauh momok neraka.

Sungguh! 
Mulianya,
Bangsawan mulia.


260112 0408





Rabu, 25 Januari 2012

SOON



Menikahi orang yang kita cintai adalah suatu kemungkinan,
Mencintai orang yang kita nikahi adalah suatu kewajipan.


P A S T I

Bila waktu itu tepat

N A N T I

Selasa, 24 Januari 2012

MALU


Demi yang namanya pendidikan itu, 
nyawa dan hati mereka letakkan,
Itu mereka.

Aku jadi MALU.

Kan lebih enak,
Sebegini hidup sekadar mencukup,
Tapi penuh makna.



Credit ; Blog Serius 

Jumaat, 20 Januari 2012

INGATAN DI HUJUNG MALAM

Genaplah sepuluh malam sejak aku pulang, jurnal ini turut puasa.
Merai kepulangan mungkin?
Ya,rindu itu ada tapi kesibukan dan keperluan lain benar-benar curi perhatian.
Ahh hari ini aku tebus! Esok cuti.

Tadi saat menyenduk nasi kuning ke bekas polisterin putih, Aku jadi ingat.
Hampir semua isi hidup ini tumpah pada nasi kuning dan pasar malam itu.
Berkitar dan bersandaran.
Dari mengeja-membaca kini aku hampir berkerja.
Pada nasi kuning itu lah kudrat ayah bonda dan kami adik-beradik basah.
Tak lupa debu-debu pasir pasar malam,
Rupanya aku telah dewasa bersama kamu.
Terima kasih jadi teman yang baik buat aku,
Juga tulang belakang buat bapak.



Haruslah diketahui,
Hatiku punya tempat istimewa buat kamu.
Jadi puisi ini buat si Nasi Kuning dan sang Pasar Malam.



Pada satu hari yang panjang,
Hadirlah ingatan pada teman sepermainan,
Ditiup angin entah dari mana,
Masuk bersahaja bawa seberkas,
Momen-momen besar bersama.

Aku takkan lupa,
Panas api semangat ketika hujan menguyur,
Juga titis dingin peluh biasan mentari,
Dan anehnya kita masih enak,
Tenggelam pada ketawa yang mahal,
Berpegangan tangan,
Tanpa putus usaha dan asa.

Kini telah lewat banyak,
Hari-hari tanpa kita bersama,
Setia kamu masih utuh,
Tak lupa memberi sepotong senyum,
Agar lepas gusar pada aku temanmu,
Juga buat hati bapak dan ibuk,
Usah kamu rawan,
Akan aku ingat selalu.



p/s:
Si kuning,
Akan tiba waktu,
Aku dan kamu langkah maju,
Jadi tunggu!
Sang malam,
Walau kamu kasar dan kotor,
Aku tetap selalu mahu dan rindu.







Ahad, 8 Januari 2012

SATU


Satu saja lagi, untuk pulas sampai puas.

Satu saja lagi, lari hirup debu kota.

Satu saja lagi, kembali ke pelukan bunda.

Satu saja lagi, rawat ayah sepenuh raga.

Satu saja lagi, lihat senyum-senyum mereka.

Satu saja lagi, sama-sama cantas luka.

Satu saja lagi, tegak gerak berusaha.

Dan,

Satu saja lagi, selesai cebis perang ini.

Tapi, 

Satu kali lagi, mohon doa kalian yang kuat!

Khamis, 5 Januari 2012

Malaman!

Seharusnya aku merasakan sesuatu sebegini. 
Tentang masa depan dan bagaimana kita melalui masa-masa itu.
Aku tidak wajar tunggu diam membiarkan hidup itu datang. 
Aku harus bergerak kearahnya dan memberi yang terbaik- Pastinya.
Kehidupan ini bukan pilihan ia ketentuan. Ahh kalian pasti tahu juga tentang ini.
Cuma pilihannya terletak bagaimana kita merencanakan. 
Mahu ia diakhiri bagaimana- suka,luka? Itu pilihan. 
Juga bagaimana kita menafsir hikmah pada setiap hari yang dilalui.
Mungkin hari ini aku diberi susah untuk aku belajar sabar.
Dan barangkali esok diberi senang bagi melentur erti syukur. 
Tapi, Kita manusia yang punya mahu tidak menentu,
Sering saja kenyataan itu sedaya upaya ditutup dari mata hati.
Aku pun kadang begitu, mungkin juga selalu.
Saat degil mengakar sebegini rupa, aku jadi ingat.
Pada beberapa cerita yang pernah mengajar aku. 
Bagaimana hidup itu takkan mudah jika tidak mahu berubah dan merubahnya.

Satunya, P.S.I Love You,
Coretan Cecilia Ahern,Putri dari Bertie Ahern Perdana Menteri Irlandia.
Adaptasi kepada filem oleh Richard LaGravenese.



Aku juga belajar, 
Sendirian atau tidak hidup harus berlanjut!




P.S, malaman bermaksud 'belajar' dalam bahasa filipina.

Isnin, 2 Januari 2012

SEBULAN

Hari kedua,
Bulan pertama tahun dua ribu dua belas.
Genap sebulan jurnal jiwa di maya ini, juga tahun aku menikmati hidup puluhan.
Sekali lagi, di akhirnya bukan bilangan tahun kehidupan yang kita hitung,
Tapi kehidupan dalam tahun-tahun itu.
Tahun-tahun yang telah diselesaikan berlalu penuh warna.
Tiada yang baik atau sebaliknya,aku sayang semua!
Aku tak membagi kasih sayang itu pada tertentu.
Aku sayang walau kamu semerah senja, sebiru awan, 
Dan tetap sayang, biar kamu sehitam malam.
Kan kamu itu adalah aku.

Senyum - Syukuri - Nikmati



Dua ribu dua belas.
Moga aku berbuat baik kepada kamu dan isinya.